Pages - Menu

Saturday, February 23, 2013

Kisah Nyata Pengorbanan Seorang Ibu Saat Terjadi Gempa Hebat di Jepang

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …
Pengorbanan seorang Ibu selama Gempa di Jepang. Setelah Gempa telah mereda, ketika para penyelamat mencapai reruntuhan rumah seorang wanita muda, mereka melihat mayat-nya melalui celah-celah.

Tapi wanita tersebut berpose begitu aneh, dia berlutut seperti seseorang yang menyembah; tubuhnya condong ke depan, dan dua tangan yang mendukung oleh suatu benda. Rumah roboh telah menimpa punggung dan kepalanya.

Dengan begitu banyak kesulitan, pemimpin tim penyelamat meletakkan tangannya melalui celah sempit di dinding untuk mencapai tubuh wanita itu. Dia berharap bahwa wanita ini bisa jadi masih hidup. Namun, tubuh dingin dan kaku menandakan bahwa wanita tsb pasti telah meninggal.
Pemimpin tim dan seluruh anggota tim lalu meninggalkan rumah ini dan akan mencari gedung yang runtuh berikutnya. Namun karena alasan tertentu, pemimpin tim terdorong untuk kembali ke rumah hancur dari wanita tadi.

Pemimpin tim ini lalu berlutut lagi dan menggunakan kepalanya melalui celah-celah sempit untuk mencari sedikit ruang di bawah mayat wanita tersebut. Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, “Anak kecil! Ada anak kecil!”

Lalu seluruh tim bekerja bersama-sama, dengan hati-hati mereka menyingkirkan tumpukan benda hancur di sekitar wanita yang sudah meninggal. Ada seorang anak kecil berusia 3 bulan terbungkus selimut bunga-bunga di bawah mayat ibunya. Jelas, wanita itu telah membuat pengorbanan untuk menyelamatkan anaknya. Ketika rumahnya jatuh, ia menggunakan tubuhnya untuk membuat penutup untuk melindungi anaknya. Anak itu masih tidur pulas ketika pemimpin tim mengangkatnya.

Para dokter datang cepat untuk mengevakuasi anak kecil itu. Setelah ia membuka selimut, ia melihat sebuah ponsel di dalam selimut. Ada pesan teks pada layar. Dikatakan, “Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu.”

Ponsel ini berkeliling dari satu tangan ke tangan yang lain pada tim itu. Setiap tubuh yang membaca pesan tersebut menangis. “Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu.” Itu artinya cinta ibu untuk anaknya!
Subhanallah .. !
Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Monday, February 18, 2013

Kisah Tentang Qarun

Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Fir’aun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi lemari simpanan. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan.
 
Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil.Dalam memandang Qarun dan harta kekayaannya, Bani Israil terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutmakan apa yang ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain.Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan fondasi yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu. 
Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya darta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas sedala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat,kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku”
Suatu hari, keluarlah ia kepada kaumnya dengan kemegahan dan rasa bangga, sombong dan congkaknya. Maka hancurlah hati orang fakir dan silaulah penglihatan mereka seraya berkata, “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”Akan tetapi orang-orang mukmin yang dianugerahi ilmu menasihati orang-orang yang tertipu seraya berkata, “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh….”
Berlakulah sunnatullah atasnya dan murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka Allah membenamkan harta dan rumahnya kedalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil. Tidak seorangpun yang dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak bermanfaat harta kekayaan dan perbendaharannya.
Tatkala Bani Israil melihat bencana yang menimpa Qarun dan hartanya, bertambahlah keimanan orang-orang yang beriman dan sabar. Adapaun mereka yang telah tertipu dan pernah berangan-angan seperti Qarun, akhirnya mengetahui hakikat yang sebenarnya dan terbukalah tabir, lalu mereka memuji Allah karena tidak mengalami nasib seperti Qarun. Mereka berkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).”
PENYEBUTAN QARUN DALAM QURAN
Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surah al-Qashash, satu kali dalam surah al-`Ankabut, dan satu kali dalam surah al-Mu’min.Penyebutan dalam surah al-`Ankabut pada pembahasan singkat tentang pendustaan oleh tiga orang oknum thagut, yaitu Qarun,Fir’aun, dan Haman, lalu Allah menghancurkan mereka.
“Dan (juga) Qarun, Fir’aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi, mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (al-`Ankabut: 39-40)
Penyebutan dalam surah al-Mu’min (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa a.s. kepada tiga orang thagut yang mendustakannya.”Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, `(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta.’” (al-Mu’min:23-24)

Tuesday, February 12, 2013

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Duha dan Keutamaanya

Kita selama ini tidak pernah menyadari sepenuhnya untuk memamfaatkan shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan. Kita hanya menganggap sholat itu hanya suatu kewajiban, tanpa kita perhatikan hikmah di balik kewajiban yang diwajabkan oleh Allah Azza Wajalla kepada kita.

Padahal untuk menyelesaikan kesulitan dalam persoalan hidup, kita dapat menemui sang Khaliq dengan cara konsentrasi penuh (Khusyu’) dalam setiap gerakan shalat. Untuk melaksanakan salat kita tidak perlu menunggu masuknya waktu salat lima waktu, misalnya kita dapat melakukan solat sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, agar pekerjaan itu diberi kemudahan dan keberkahan. Seperti yang dilakukan para sahabat yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu melaksanakan salat Dhuha.

Menunaikan salat duha selain sebagai wujud kepatuhan kepada sang Khaliq dan Rasul-Nya, juga sebagai perwujudan syukur dan taqwa kepada Allah SWT. Agar lebih mudah dan termotivasi bagi pembaca untuk melaksanakan shalat duha Berikut ini disajikan tata cara shalat dhuha dan mamfaat bagi orang yang membiasakan shalat dhuha.

A. Tata Cara Pelakasanaan Shalat Dhuha

Shalat dhuha ialah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu mata hari sedang naik, sekurang-kurangnya shalat dhuha dua rakaat, boleh empat rakaat, dan delapan rakaat. Dengan cara setiap dua rakaat satu salam. Hukum melaksanakan shalat dhuha adalah sunat. Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat dhuha bahkan tidak pernah meninggalkannya. Waktu shalat dhuha Permulaan shalat dhuha kira-kira jam 7.00 sampai jam 11.00. kedaan mata hari sedang naik, disunatkan juga pada waktu matahari naik agak tinggi dan panas agak terik. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

 خرج النبى ص م على اهل قباء وهم يصلون الضحى فقال: صلاة الاوبين اذارمضت الفصال من الضحى (رواه احمد و مسلم) 

Artinya:
Nabi SAW keluar menuju tempat Ahli Quba. Dikala itu ia sedang mengerjakan shalat dhuha. Beliau lalu bersabda: Inilah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah, yakni diwaktu anak-anak unta telah bangkit karena kepanasan waktu dhuha. (HR.Ahmad, Muslim) • Surat-surat yang dibaca dalam shalat dhuha

  1. Jika dilaksanakan dua rakaat maka pada rakaat pertama sesudah membaca surat al-fatihah, membaca surat al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi) sepuluh kali, rakaat kedua sesudah membaca surat al-fatihah membaca surat al-ihklash sepuluh kali. Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW عن انس رضى الله عنه عن النبي ص م من صتى الضحى يقرء فى الركعة الاولى فاتحة الكتاب واية الكرسى عشر مرات وفى الثانية فاتحة الكتاب وقل هو الله احد عشر مرات استوجبرضوان الله الاكبر Artinya: Anas R.A. Meriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa yang melaksanakan dhuha membaca pada rakaat yang pertama surat al-fatihah dan ayat kursi sepuluh kali, serta pada rakaat yang kedua sesudah surat al-fatihaah membaca surat al-ihklash sepuluh kali.pasti ia mendapat keredhoan yang terbesar dari Allah.
  2. Jika dikerjakan dua rakaat dianjurkan pada rakaat pertama sesudah al-fatihah dibaca surat ays-Syamsi dan pada rakaat kedua sesudah al-fatihah dibaca surat adh-Dhuha, jika dilakukan lebih dari dua rakaat maka dianjurkan tiap-tiap dua rakaat salam. Lalu rakaat yang berikutnya membaca surah al-kafirun dan surat al-ihklash.
  3. Setelah membaca Surah Al-fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh surat apa saja yang mudah. Dalam al-quran surat al- Muzammil ayat 20 dinyatakan. .......karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Setelah selesai melaksanakan salat dianjurkan untk berzikir serta ditutup dengan do’a. Lafaz do’a Shalat dhuha sebagai berikut:
 اَلّلهٌمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَاْلبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَاْلجَمَالَ جَمَالْكَ وَاْلقُوَّةَ قُوَتُكَ وَاْلقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ َواْلعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَلَّلهُمَّ اِنْ كَانَ ِرزِْقىْ فِىْ السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاُنْ كَا نَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِبْهُ بِحَقِّ ضُحَاِءكَ وَبَهَاِءكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقَدْرَتِكَ اَتِنِى مَا اَتَيْتَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: 
Ya Allah, Bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kemegahan ialah kemegahan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu kekuatan itu kekuatan-Mu,kekuasaan itu kekuasaan-Mu dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah jika rizkiku dilangit, turunkanlah dan jika didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan,keindahan,kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami seperti yang Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang shaleh.

B. Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunat yang sangat banyak sekali fadilah atau keutamaannya, untuk itu sangat baik kalau seorang hamba mekerjakannya secara rutin, dilihat dari berbagai segi sangat besar mamfaatnya, dari segi memohon ampunan, mencari ketenangan hidup dan dari segi memohon tambahan rizki kepada Allah SWT. maka shalat dhuha ini patut dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari.Untuk lebih tersentuh hati melaksanakan salat dhuha maka mari kita perhatikan secara seksama keutamaan shalat dhuha berikut ini.

1. Sebagaimana Sabda Nabi SAW :

 قال رسول الله ص م من حا فظ على شفعة الضحى غفرله ذنوبه وان مثل زبد البحر - رواه الترمزى

Artinya:  
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang dapat melaksanakan shalat dhuha denagan rutin, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. (H.R. Turmuzi) 
Shalat dhuha merupakan ekpsresi terimakasih kita kepada Allah, atas nikmat kesehatan yang diberikan-Nya. Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya setiap manusia bersedakah untuk setiap sendinya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW : Rasulullha SAW bersabda: Hendaklah masing-masing tiap pagi bersedekah untuk persendian badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu juga sedekah, menyuruh kebaikan melarang kejahatan itu sedekah dan sebagai ganti itu semua cukup mengerjakan salat dhuha dua rakaat. (HR. Ahmad Muslim Abu Daud) 

2. Shalat dhuha merupakan salah satu bentuk ketaatan seorang hamba kepada sang Penciptanya, maka sebagai imbalan bagi hamba yang patuh dan taat maka Allah SWT sediakan baginya kesaenangan yang tiada terputus. Lalu bagi hamba yang melaksanakan shalat dhuha dengan rutin maka Allah menyediakan suatu kesenangan yaitu surga, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
Artinya: 
Bahwasanya di Surga ada pintu yang dinamakan Dhuha. Maka jika telah datang hari qiyamat kelak, berserulah malaikat penyeru; manakah orang-orang yang merutinkan shalat dhuha? Inilah pintu kamu, silakan masuk kedalam dengan rahmat Allah.(HR. At-Thabrani)

3. Shalat dhuha merupakan wahana pengaharapan seorang hamba akan rahmat dan nikmat Allah SWT sepanjang hari, yang akan di lalui baik itu kesehatan maupun nikmat materi yang dimamfaatkan oleh setiap hamba. Disamping itu Shalat dhuha dapat mendatangkan rizki sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

 صلاة الضحى تجلبالرق وتنفى الفقر ولايحافظ على صلاة الضى الا اوب 

Artinya: 
Shalat dhuha itu mendatangkan rizki dan menolak kefakiran (kemiskinan), dan tidak ada yang akan memelihara shalat dhuha, kecuali hanya orang- orang yang bertaubat.

Riwayat lain juga di jelaskan bagi orang yang merutinkan shalat dhuha niscaya Allah memberinya surga, Sebagaiman Sabda Rasullah SAW: Allah Allah’Azza wajalla berfirman :
Artinya: 
"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjaan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( yakni Salat dhuha ), nanti pasti akan Kucukupkan kebutuhan pada sore harinya". (HR. Hakim At-Thabrani).

Bila dilihat serangkaian keutamaan di atas, cukup beralasan, Nabi SAW menghimbau umatnya untuk senentiasa membiasakan shalat dhuha, apakah dengan meluangkan waktu disela kesibukan yang hanya 7-10 menit kita merasa rugi, sedangkan dengan meluangkan waktu 7-10 menit kita bisa mendapat segala macam bentuk kesenagn dunia, maupun kesenagan akhirat. Semoga Allah member petunjuk dan membuka hati kita untuk melaksanakan salat duha sera rutin. Amin!

Sunday, February 10, 2013

Kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Maha Suci Allah yang menjalankan hambanya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram (di Makkah) ke Masjidil Aqsa (di Palestin) yang Kami berkati sekelilingnya untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Allah jualah yang amat mendengar lagi maha mengetahui.  (Al Isra’1)
Berdasarkan banyak hadis – hadis mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj, para ulama meringkaskan peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai berikut;
RASULULLAH saw mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh Jibril, Mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati Baginda saw. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu dan iman ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai pembedahan, didatangkan binatang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah SAW dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan “Isra’ ” Isra’ (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masdil-Aqsa):Sepanjang perjalanan (Isra’) itu Rasulullah saw. diiringi (ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat- tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan salat  dua rakaat. Antara tempat- tempat berkenaan ialah: Madyan dan Tursina, yaitu tempat nabi Musa as berbicara (munajat) dengan Allah dan Baitul-Laham (tempat nabi ‘Isa a.s dilahirkan).
Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw. menghadapi gangguan jin ‘Ifrit dengan api jamung dan dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya : 
  1. Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. Apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah- olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang.Raslulullah saw dibertahu oleh Jibril : Itulah kaum yang berjihad fisabilillah yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
  2. Tempat yang berbau harum. Rasulullah saw. diberitahu oleh Jibril a.s : Itulah bau kubur Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir’aun) bersama suaminya dan anak-anaknya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir’aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir’aun sebagai tuhan).
  3. Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril meberitahu Rasulullah : Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).
  4. Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu neraka jahannam. Kata Jibril : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.
  5. Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak dan elok ada di sisi mereka. Kata Jibril: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
  6. Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril : Itulah orang yang makan riba`
  7. Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibril : Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
  8. Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibril: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.
  9. Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
  10. Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril : Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
  11. Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibril : Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.
  12. Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw tidak menghiraukannya. Kata Jibril: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.  SeTiba di masjid al-Aqsa, Rasulullah saw. turun dari buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi ma`mum. Rasulullah saw terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril: Baginda membuat pilihan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat. 

Mi’raj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah): Didatangkan mi’raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw. dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah). 

  • Langit Pertama:Rasulullah saw berjumpa dengan nabi Adam a.s.
  • Langit Kedua: Nabi saw bertemu dengan nabi ‘Isa a.s dan nabi Yahya a.s. 
  • Langit Ketiga:Bertemu dengan nabi Yusuf a.s. 
  • Langit Keempat: Bertemu dengan nabi Idris a.s. 
  • Langit Kelima:kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil. 
  • Langit Keenam:. Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
  • Langit Ketujuh: bertemu dengan nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul- Ma’mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda, “Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha’if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga yaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”. Mengikut riwayat lain, nabi Ibrahim a.s bersabda, “Sampaikan salamku kepada umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamilah- iya dengan  lima kalimah, yaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL- ‘ALIYYIL-’AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga”. Setelah melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan sholat. (Baitul- Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah). Tangga Kedelapan: Di sinilah disebut “al-Kursi” yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha.
Rasulullah s.a.w menyaksikan berbagai keajaiban pada pokok itu : Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata- permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya. Tangga Kesembilan:Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur ‘Arasy, yaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya. Tangga Kesepuluh:Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul- Arbab lalu dapat bertemu Allah Subhanahu wa Taala, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul- Nya: Allah S.W.T: Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S.W.T Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan ‘Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S.W.T: Aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah ‘Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji- panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang. Selesai munajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi Ibrahim a.s kemudian nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada Allah S.W.T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga. Selepas Mi’raj:Rasulullah saw. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini Baginda saw. bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peistiwa Isra’-Mi’raj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu a’lam. Kisah Isra’ – Mi’raj Nabi Muhammad SAW selalu menarik perhatian terutama bagi saintis. Berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan digali untuk menyingkap misteri disekitar perjalanan Rasulullah SAW pada waktu malam hari dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsa, perjalanan beliau yang dinamai Isra’. Demikian pula perjalanan Beliau dari Masjidil Aqsa dengan naik tangga ke langit pertama, kedua dan seterusnya, sampai langit ke tujuh kemudian ke Shidratul Muntaha perjalanan Beliau yang dinamai Mi’raj. 

Harapan kami artikel ini menjadi pelajaran untuk kita semua Ami................................n!

Thursday, February 7, 2013

Lima Pondasi Dinu Al-Islam

Agama Islam adalah agama yang benar, Allah menjanjikan kemenangan kepada orang yang berpegang teguh kepada agama Islam dengan baik. Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang terkandung di dalam agama-agama terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok dan sesuai untuk setiap masa, tempat dan kondisi ummat. Islam dikatakan cocok dan sesuai di setiap masa, tempat dan kondisi ummat maksudnya adalah berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan ummat bahkan, dengan Islam ini ummat akan menjadi baik, sejahtera, aman dan sentosa. Tetapi harus diingat bahwa Islam tidak tunduk terhadap masa, tempat dan kondisi ummat sebagaimana yang dikehendaki oleh sebagian orang yang condrung mengikuti hawa nafsu. Apabila ummat manusia menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat, maka mereka harus tunduk dalam melaksanakan syari’at Islam. Islam adalah agama yang sempurna dalam ‘aqidah dan syari’at. Bentuk kesempurnaannya di antaranya adalah:

  • Memerintahkan bertauhid dan melarang syirik
  • Memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang bersikap bohong.
  • Memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang bersikap zhalim.
  • Memerintahkan untuk bersikap amanah dan melarang ingkar janji.
  • Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang bersikap khianat.
  • Memerintahkan untuk berbakti kepada ibu-bapak serta melarang mendurhakainya.

Secara umum Islam memerintahkan agar berakhlak yang mulia dan bermoral.Agama Islam sangat kokoh karena dibangun di atas lima pondasi. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan bahwa Islam didirikan atas lima dasar, sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA: "Artinya: "Islam didirikan atas lima dasar, yakni: Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. 2. Mendirikan shalat, Mengeluarkan zakat, Puasa ramadhan dan dan beribadah haji." [Hadits Riwayat.Bukhari-Muslim]

  1. Syahadat tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah merupakan keyakinan yang mantap, yang diekspresikan dengan lisan. Dengan kemantapannya itu, seakan-akan dapat menyaksikan-Nya. Syahadat atau persaksian merupakan satu rukun, yang disaksikan itu ada dua hal, yakni, kesaksian: "Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah."dan kesaksian bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. dua kesaksian atau yang disebut dengan syahadatain itu merupakan dasar sah dan diterimanya keislaman seseorang. Amalpun tidak sah dan tidak akan diterima bila tidak dilakukan dengan keikhlasan terhadap Allah SWT dan tidak mengikuti manhaj rasul-Nya Nabi SAW. Ikhlas kepada Allah terealisasi pada kesaksian "tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah." Mengikuti Rasulullah SAW terealisasi pada kesaksian "bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." Buah syahadah yang terbesar ialah membebaskan hati dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk serta tidak mengikuti selain apapu selain perintah Allah dan rasul-Nya.
  2. Mendirikan shalat, artinya menyambut Allah dengan mengerjakan shalat secara istiqamah serta sempurna, baik waktu maupun caranya. Salah satu hikmah shalat adalah mendapat kelapangan dada, ketenangan hati, dan menjauhi diri dari perbuatan keji dan mungkar.
  3. Mengeluarkan zakat artinya, menyembah Allah SWT dengan menyerahkan kadar yang wajib dari harta-harta yang harus dikeluarkan zakatnya. Hikmah mengeluarkan zakat adalah membersihkan jiwa dan moral yang buruk, yaitu kekikiran serta dapat menutupi kebutuhan Islam dan umat Islam.
  4. Puasa Ramadhan artinya menyembah Allah SWT dengan cara meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkannya di siang hari di bulan Ramadhan. Salah satu hikmahnya ialah melatih jiwa untuk meninggalkan hal-hal yang disukai karena mencari ridha Allah Azza wa Jalla.
  5. Beribadah haji ke baitullah, artinya menyembah Allah SWT dengan menuju ke Al-Baitul Haram (rumah suci) untuk mengerjakan syiar atau manasik haji. Salah satu hikmahnya adalah melatih jiwa untuk mengerahkan segala kemampuan harta dan jiwa agar tetap taat kepada Allah SWT. Oleh karena itu haji merupakan salah satu macam jihad fisabilillah. Hikmah-hikmah rukun Islam, yang sudah dijelaskan semoga dapat menjadikan umat yang suci, bersih, beragama yang benar, dan memperlakukan manusia dengan penuh keadilan serta kejujuran. Kebaikan syariat-syariat Islam yang lain tergantung kepada kebaikan dasar-dasar ini. Kebaikan umatpun tergantung pada kebaikan agamanya, dan hilangnya kebaikan tingkah laku umatpun akan tergantung pada kesempurnaan agamanya.

Renungan
Firman Allah dalam suratn Al A'raf :96-99 Artinya: "Artinya : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah, kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raf :96-99)

Demikianlah semoga menjadi pelajaran buat kita semua Amin Ya Rabbal 'Alamin....

Kisah Si Botak, Si Belang dan Si Buta

Abu Hurairah R.A mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga orang dari Bani Israil: Si Botak, Si Belang dan Si Buta. Allah berkehendak menguji mereka. Diutuslah kepada mereka seorang Malaikat dalam rupa manusia. Datanglah Malaikat itu kepada Si Belang dan berkata," apakah yang kau inginkan?" Jawabnya, kulit dan rupa yang bagus serta sembuhnya penyakit yang menyebabkan orang jijik kepadaku." Dia lalu diusapkan oleh Malaikat. Seketika hilang penyakitnya dan berganti rupa serta kulit yang halus. Kemudian ditanya lagi, "Kekayaan apa yang kau inginkan?" Jawabnya, "Unta." Maka diberinya satu ekor unta yang sedang hamil sambil didoakan "Barakallahu laka fiha." (Semoga Allah memberkahi unta ini kepadamu).

Malaikat datang kepada Si Botak dan bertanya" apakah yang kau inginkan? Jawabnya "rambut yang bagus dan sembuh dari penyakit yang menyebakan aku hina dalam pandangan manusia." Maka di usapnya dia.Seketika itu juga tumbuh rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi, "Kini kekayaan apa yang kau  inginkan?" Jawabnya "Lembu." Maka diberinya seekor lembu hamil sambil didoakan "Barakallahu laka fiha." (Semoga Allah memberkahi lembu itu kepadamu).

Malaikat datang kepada Si Buta dan bertanya" apakah yang kau inginkan? Jawabnya "kembalinya daya penglihatanku supaya aku dapat melihat." Maka di usapnya dia.Segera pula terbuka matanya dapat melihat.Selanjutnya ditanya, "Kekayaan apa yang kau  inginkan?" Jawabnya "Kambing." Maka diberinya seekor kambing hamil sambil didoakan.

Setelah beberapa tahun, dan masing-masing mereka sudah mempunyai kawasan tersendiri yang penuh dengan unta, atau lembu, atau kambing. Maka datanglah Malaikat itu kepada Si Belang dalam rupa seorang miskin, laksana keadaan Si Belang dahulu pada waktu belum sembuh dan kaya itu.Malaikat berkata, " Aku seorang miskin yang kehabisan bekal di perjalanan. Tiada yang dapat mengembalikan aku kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Aku mengharap demi Allah, yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini."Jawab Si Belang," Hak-hak orang miskin masih banyak. Aku tidak dapat memberimu apa-apa. Silakan mita saja di lain tempat. "Berkata Malaikat itu, "Aku merasa mengenalmu. Tidakkah kau dahulu belang dan orang-orang merasa jijik kepadamu, juga seorang miskin, lalu Allah memberimu kekayaan? "Jawabnya, " Aku mewarisi kekayaan ini dari orang-orang tuaku sejak dulu." Malaikat itu berkata, " Jika kau berdusta, semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti sedia kala."

Malaikat kemudian pergi kepada Si Botak dengan menyamar seperti keadaan Si Botak dahulu. Dia berkata pula kepada Si Botak  sebagaimana yang dikatakan kepada Si Belang. Namun dia juga mendapatkan jawaban seperti jawaban Si Belang, hingga didoakan, "Jika kau berdusta semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti sedia kala." Dan akhirnya datanglah Malaikat kepada Si Buta dengan menyamar seperti keadaan Si Buta dahulu semasa miskin. Katanya, "Seorang miskin dan orang rantau kehabisan bekal perjalanan, kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian bantuanmu. Aku minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu  satu kambing saja untuk meneruskan perjalananku ini." Jawab Si Buta, "Dulu aku buta, lalu Allah berikan penglihatanku, maka sekarang ambillah sesukamu. Aku tidak akan memberatkan sesuatupun kepadamu yang kau ambil karena Allah." Maka berkata Malaikat," maka janganlah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu diuji. maka Allah rdha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu" (HR.Bukhari dan Muslim)

Kisah yang di tuturkan secara rinci oleh Hadis di atas merupakan kisah yang sering dialami banyak orang, khususnya orang yang mengaku beriman. Betapa banyak pelajar yang fakir, bisa lulus dan dijadikan kaya oleh Allah SWT, lalu lupa dan membatasi diri. Mereka enggan mengambil pelajaran dari orang lain. begitu pula pegawai dan orang-orang yang memiliki harta kekayaan pangkat dan kekuasaan hendaklah seseorang menjaga diri agar terhindar dari sifat pelit dan sombong. 
 
Kisah tersebut memberikan banyak hikmah yang kepada kita, diantaranya yang terpenting adalah:
  1. Allah menguji dengan kekayaan dan kebaikan sebagaimana Dia menguji dengan kefakiran dan keburukan.
  2. Sikap bersyukur akan melestarikan nikmat yang ada di samping bisa menarik nikmat yang hilang
  3. Anjuran mengambil manfaat terhadap hikmah yang benar dari manapu sumbernya.
Demikianlah semoga kisah ini menjadi pelajaran buat kita semua Wallahu muwafiq ila aqwa mittarq....

Saturday, February 2, 2013

Ayat-Ayat Tentang Aurat Wanita

Perubahan zaman dan budaya manusia menyebabkan pakaian lebih berfesyen dan semakin banyak pakaian yang merendahkan aurat. Dalam kondisi ini syaitan berbisik kepada wanita dengan berkata bahawa pakaian hanyalah sekadar hiasan dan tidak berpengaruh dengan agama. Jadi tidak mengapa sekiranya memakai pakaian yang membuka aurat. Namun, teknik ini tidak semestinya berkesan terutama kepada wanita yang berpendirian dan percaya bahwa memakai pakaian syar’i adalah satu ibadah dan bukan sekadar berfesyen. Agar tidak terjerumus kepada rayuwan syaitan maka baca dan hayatilah ayat demi ayat yang berkaitan dengan perintah menutup aurat secara qat’i berikut:

  1. Q.S AN-NUR-31. Artinya:  "Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".
  2. Q.S AN-NUR-60. Artinya: "dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan perhiasan, dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana". Pakaian maksudnya: pakaian luar yang kalau dibuka tidak Menampakkan aurat.
  3. QS. AL-AHZAB-33. Artinya: "dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. Rumahmu maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah ini juga meliputi segenap mukminat. Jahiliyah yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam". Ahlul bait di sini, Yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w.
  4. QS. AL-AHZAB-59. Artinya: "Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Demikianlah, semoga bermanfat bagi semua umat.