Pages - Menu

Tuesday, February 12, 2013

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Duha dan Keutamaanya

Kita selama ini tidak pernah menyadari sepenuhnya untuk memamfaatkan shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan. Kita hanya menganggap sholat itu hanya suatu kewajiban, tanpa kita perhatikan hikmah di balik kewajiban yang diwajabkan oleh Allah Azza Wajalla kepada kita.

Padahal untuk menyelesaikan kesulitan dalam persoalan hidup, kita dapat menemui sang Khaliq dengan cara konsentrasi penuh (Khusyu’) dalam setiap gerakan shalat. Untuk melaksanakan salat kita tidak perlu menunggu masuknya waktu salat lima waktu, misalnya kita dapat melakukan solat sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, agar pekerjaan itu diberi kemudahan dan keberkahan. Seperti yang dilakukan para sahabat yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu melaksanakan salat Dhuha.

Menunaikan salat duha selain sebagai wujud kepatuhan kepada sang Khaliq dan Rasul-Nya, juga sebagai perwujudan syukur dan taqwa kepada Allah SWT. Agar lebih mudah dan termotivasi bagi pembaca untuk melaksanakan shalat duha Berikut ini disajikan tata cara shalat dhuha dan mamfaat bagi orang yang membiasakan shalat dhuha.

A. Tata Cara Pelakasanaan Shalat Dhuha

Shalat dhuha ialah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu mata hari sedang naik, sekurang-kurangnya shalat dhuha dua rakaat, boleh empat rakaat, dan delapan rakaat. Dengan cara setiap dua rakaat satu salam. Hukum melaksanakan shalat dhuha adalah sunat. Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat dhuha bahkan tidak pernah meninggalkannya. Waktu shalat dhuha Permulaan shalat dhuha kira-kira jam 7.00 sampai jam 11.00. kedaan mata hari sedang naik, disunatkan juga pada waktu matahari naik agak tinggi dan panas agak terik. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

 خرج النبى ص م على اهل قباء وهم يصلون الضحى فقال: صلاة الاوبين اذارمضت الفصال من الضحى (رواه احمد و مسلم) 

Artinya:
Nabi SAW keluar menuju tempat Ahli Quba. Dikala itu ia sedang mengerjakan shalat dhuha. Beliau lalu bersabda: Inilah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah, yakni diwaktu anak-anak unta telah bangkit karena kepanasan waktu dhuha. (HR.Ahmad, Muslim) • Surat-surat yang dibaca dalam shalat dhuha

  1. Jika dilaksanakan dua rakaat maka pada rakaat pertama sesudah membaca surat al-fatihah, membaca surat al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi) sepuluh kali, rakaat kedua sesudah membaca surat al-fatihah membaca surat al-ihklash sepuluh kali. Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW عن انس رضى الله عنه عن النبي ص م من صتى الضحى يقرء فى الركعة الاولى فاتحة الكتاب واية الكرسى عشر مرات وفى الثانية فاتحة الكتاب وقل هو الله احد عشر مرات استوجبرضوان الله الاكبر Artinya: Anas R.A. Meriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa yang melaksanakan dhuha membaca pada rakaat yang pertama surat al-fatihah dan ayat kursi sepuluh kali, serta pada rakaat yang kedua sesudah surat al-fatihaah membaca surat al-ihklash sepuluh kali.pasti ia mendapat keredhoan yang terbesar dari Allah.
  2. Jika dikerjakan dua rakaat dianjurkan pada rakaat pertama sesudah al-fatihah dibaca surat ays-Syamsi dan pada rakaat kedua sesudah al-fatihah dibaca surat adh-Dhuha, jika dilakukan lebih dari dua rakaat maka dianjurkan tiap-tiap dua rakaat salam. Lalu rakaat yang berikutnya membaca surah al-kafirun dan surat al-ihklash.
  3. Setelah membaca Surah Al-fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh surat apa saja yang mudah. Dalam al-quran surat al- Muzammil ayat 20 dinyatakan. .......karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Setelah selesai melaksanakan salat dianjurkan untk berzikir serta ditutup dengan do’a. Lafaz do’a Shalat dhuha sebagai berikut:
 اَلّلهٌمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَاْلبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَاْلجَمَالَ جَمَالْكَ وَاْلقُوَّةَ قُوَتُكَ وَاْلقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ َواْلعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَلَّلهُمَّ اِنْ كَانَ ِرزِْقىْ فِىْ السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاُنْ كَا نَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِبْهُ بِحَقِّ ضُحَاِءكَ وَبَهَاِءكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقَدْرَتِكَ اَتِنِى مَا اَتَيْتَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: 
Ya Allah, Bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kemegahan ialah kemegahan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu kekuatan itu kekuatan-Mu,kekuasaan itu kekuasaan-Mu dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah jika rizkiku dilangit, turunkanlah dan jika didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan,keindahan,kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami seperti yang Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang shaleh.

B. Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunat yang sangat banyak sekali fadilah atau keutamaannya, untuk itu sangat baik kalau seorang hamba mekerjakannya secara rutin, dilihat dari berbagai segi sangat besar mamfaatnya, dari segi memohon ampunan, mencari ketenangan hidup dan dari segi memohon tambahan rizki kepada Allah SWT. maka shalat dhuha ini patut dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari.Untuk lebih tersentuh hati melaksanakan salat dhuha maka mari kita perhatikan secara seksama keutamaan shalat dhuha berikut ini.

1. Sebagaimana Sabda Nabi SAW :

 قال رسول الله ص م من حا فظ على شفعة الضحى غفرله ذنوبه وان مثل زبد البحر - رواه الترمزى

Artinya:  
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang dapat melaksanakan shalat dhuha denagan rutin, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. (H.R. Turmuzi) 
Shalat dhuha merupakan ekpsresi terimakasih kita kepada Allah, atas nikmat kesehatan yang diberikan-Nya. Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya setiap manusia bersedakah untuk setiap sendinya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW : Rasulullha SAW bersabda: Hendaklah masing-masing tiap pagi bersedekah untuk persendian badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu juga sedekah, menyuruh kebaikan melarang kejahatan itu sedekah dan sebagai ganti itu semua cukup mengerjakan salat dhuha dua rakaat. (HR. Ahmad Muslim Abu Daud) 

2. Shalat dhuha merupakan salah satu bentuk ketaatan seorang hamba kepada sang Penciptanya, maka sebagai imbalan bagi hamba yang patuh dan taat maka Allah SWT sediakan baginya kesaenangan yang tiada terputus. Lalu bagi hamba yang melaksanakan shalat dhuha dengan rutin maka Allah menyediakan suatu kesenangan yaitu surga, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
Artinya: 
Bahwasanya di Surga ada pintu yang dinamakan Dhuha. Maka jika telah datang hari qiyamat kelak, berserulah malaikat penyeru; manakah orang-orang yang merutinkan shalat dhuha? Inilah pintu kamu, silakan masuk kedalam dengan rahmat Allah.(HR. At-Thabrani)

3. Shalat dhuha merupakan wahana pengaharapan seorang hamba akan rahmat dan nikmat Allah SWT sepanjang hari, yang akan di lalui baik itu kesehatan maupun nikmat materi yang dimamfaatkan oleh setiap hamba. Disamping itu Shalat dhuha dapat mendatangkan rizki sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

 صلاة الضحى تجلبالرق وتنفى الفقر ولايحافظ على صلاة الضى الا اوب 

Artinya: 
Shalat dhuha itu mendatangkan rizki dan menolak kefakiran (kemiskinan), dan tidak ada yang akan memelihara shalat dhuha, kecuali hanya orang- orang yang bertaubat.

Riwayat lain juga di jelaskan bagi orang yang merutinkan shalat dhuha niscaya Allah memberinya surga, Sebagaiman Sabda Rasullah SAW: Allah Allah’Azza wajalla berfirman :
Artinya: 
"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjaan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( yakni Salat dhuha ), nanti pasti akan Kucukupkan kebutuhan pada sore harinya". (HR. Hakim At-Thabrani).

Bila dilihat serangkaian keutamaan di atas, cukup beralasan, Nabi SAW menghimbau umatnya untuk senentiasa membiasakan shalat dhuha, apakah dengan meluangkan waktu disela kesibukan yang hanya 7-10 menit kita merasa rugi, sedangkan dengan meluangkan waktu 7-10 menit kita bisa mendapat segala macam bentuk kesenagn dunia, maupun kesenagan akhirat. Semoga Allah member petunjuk dan membuka hati kita untuk melaksanakan salat duha sera rutin. Amin!

2 comments:

  1. Mohon untuk di pelajari kembali apakah Nabi selalu melakukan atau tidak agar menjadi bahan renungan ummat. Dan untuk menggunakan dalil yang sesuai dengan tafsiran yang falid. Insya Alloh jika dengan dalil yang shohih akan mendapat pahala yg sesuai namun dengan tulisan yang dapat di pertanggung jawabkan dengan dalil yg shoh. Ihdinassirotol mustaqimm.

    ReplyDelete
  2. Assmkum,tks atas tulisannya,sy baru masuk Islam pak,mhn ntbdi jawab kl saya bertanya ya...tks...assmkum

    ReplyDelete